Materi untuk semester 2 dapat di unduh di link berikut ini :

Fisika dasar 2 (Pak Bachrun)
Kimia Analis 2 (Pak Dulmalik)
Ibadah Akhlak (Pak Baliyo)
Pendidikan Kewarganegaraan (Pak Fahmi Muqoddas)
Pengantar Teknik Kimia (Ibu Kamariah)
Pengantar Teknik Tekstil (Pak Asmanto)
Kimia Organik 2 (Pak Suharno)
Kalkulus 2 (Pak Agus Taufiq)
Kimia Fisika (Pak Agus Taufiq)
Rekayasa Biokimia (Pak Ade Kurniawan)
Pemikiran dan Peradaban Islam (Pak Asep)
Praktikum Fisika Dasar

SEMOGA BERMANFAAT
SALAM ENGINEER MUDA
^_^

[elfaqir17]-sebagai organisasi kekeluargaan yang membawa misi dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah (ASWAJA) KMNU semakin mempercanggih media dakwahnya, selain sosial media seperti twitter, facebook, website, dan kini yang terbaru yang baru dikeluarkan oleh organisasi kekeluargaan yang baru berdiri secara nasional pada tanggal 25 Januari 2015 tersebut adalah aplikasi berbasis OS Android. Meskipun belum masuk dalam Playstore Google. Aplikasi yang baru saja dikeluarkan oleh TIM IT KMNU Nasional itu kini sudah bisa didownload serta dipakai dengan mengeklik link dibawah postingan ini.

Harapannya semoga dengan semakin canggihnya media dakwah KMNU dapat bermanfaat bagi siapa saja.





http://kmnu.or.id/mobile.apk


Berikut tampilan aplikasinya :












Gus Mus dan Cak Nun disela-sela Tafakkur Zaman Akhir (Doc.2015)

Setelah menyampaikan orasi budaya di salah satu perguruan tinggi Yogyakarta (3/9), KH. Mustafa “Gus Mus” Bisri kembali masuk desa yang terletak sekitar 22 km dari pusat Kota Gudeg. Pada Sabtu malam (4/9), dia dan bersama budayawan kondang Emha “Cak Nun” Ainun Najib menyapa ribuan masyarakat yang telah memadati pekarangan Pondok Pesantren Rahmatul Umam, Tegalsari, Bantul.

Sebagai pengantar dalam acara yang bertajuk “Tafakkur Zaman Akhir” itu, Gus Mus merefleksikan kondisi bangsa Indonesia akhir-akhir ini yang, menurutnya, “memprihatinkan”. Sedemikian sehingga, seseorang pernah mengeluh ke Pengasuh Ponpes Raudhatu Tholibin ini, “Gus, saya ini kalau lihat TV, kepala saya jadi pening. Saya katakan, itu TV-nya siapa? Itu TV saya Gus, katanya. Lha, kamu ko’ dibikin ngeluh sama TV sendiri, kenapa ngga ditendang saja TV-nya…” kata Gus Mus disambut tawa oleh para hadirin.

Kiai yang juga seniman ini meyampaikan bahwa sebagai makhluk yang diciptakan sebagai khalifah, wakil Gusti Allah di muka bumi ini, tidak pantas mengeluh pada setiap masalah yang ada di zamannya. Gus Mus mengingatkan bagaimana derita yang dialami Kanjeng Nabi Muhammad saw, teladan umat Islam, yang pernah berjuang sendirian menyampaikan risalah Islam. Pelajaran keteladanan Kanjeng Nabi seharusnya menjadi spirit bagi umatnya untuk optimis menghadapi setiap tantangan zaman.

“Tapi sepertinya, kita ko’ ngga ada potongan sebagai khalifah sama sekali…”
Masalah terbesar sebenarnya bukan datang dari luar tapi dari umat Islam itu sendiri. Jika dikatakan ulama adalah pewaris para nabi, nyatanya kebanyakan ulama tidak meneladani nabi. Orang-orang yang mengaku pewaris nabi itu tidak lagi mengamalkan metode dakwah nabi yang mendahulukan ketauladanan sebelum mengajak orang lain. Bahkan prilakunya berlawanan dengan apa yang dia sampaikan ke umat.

“Menganjurkan hidup rukun, dia sendiri provokator…”
Dengan nada rendah, ulama 71 tahun ini berkata, “…(Justru) yang menggunakan metode Rasulullah itu ko’ Pak Harto… ” Gus Mus melanjutkan, “Pak Harto itu kalau mendidik ia menuntun dirinya sendiri dulu. Ketika orang Indonesia ‘diajak kaya’, dia memberikan contoh terlebih dahulu…” katanya yang lagi-lagi disambut tawa.

Alumni Al Azhar Mesir ini menilai ‘metode dakwah Rasulullah’ yang diterapkan oleh penguasa Orde Baru itu telah membentuk karakter manusia Indonesia. Jika dahulu Pak Harto itu cuman satu, sekarang semua orang ingin bahkan telah banyak yang menjadi ‘Pak Harto’. Akibatnya, menurut Gus Mus, orang yang paling terhormat di bangsa ini adalah orang yang ‘punya duit’. Karena dengan duit, orang bisa mengatur pejabat pemerintah, aparat polisi, hakim di pengadilan dsb.

Sedemikian efektifnya, apa yang diajarkan Pak Harto selama 32 itu telah menjadi, -meminjam istilah pesantren- ‘ilmu malakah’. Ilmu yang telah ‘malakah’ berarti telah melekat, mengakar dan menjadi bagian dari mental seseorang.

“Pemuka agama di desa-desa itu kalau diundang tahlilan sama ora
ng kaya, tahlilnya sampai seribu kali. Tapi kalau diundang oleh orang melarat, cukup dengan doa singkat ‘rabbanaa atina fiddunya hasanah ..dst’, ” lanjut Gus Mus menyinggung fenomena ‘muballigh amplop’ di tengah masyarakat.

Akar dari problem yang dihadapi bangsa ini adalah gaya hidup berlebihan atau cinta dunia berlebihan. Orang yang saleh bukan saja diukur oleh ibadah ritualnya tapi juga sikap hidupnya sesama manusia. Selain mempertanyakan fenomena ‘balapan’ membangun masjid di mana-mana, pemuka Nahdatul Ulama ini menyindir pembangunan di sekitar Masjidil Haram, Makkah, yang semakin tidak mendukung orang untuk beribadah.

“Makkah itu udah kayak Las Vegas,” sindir Gus Mus sambil menggambarkan fenomena menjamurnya hotel berbintang, pusat perbelanjaan seperti mall, dan lain-lain di tanah yang disucikan umat Islam itu.

Gus Mus kembali mengingatkan kehidupan Rasulullah yang sederhana dengan mengutip hadist yang melarang mempraktekkan gaya hidup yang berlebihan.

dikutip dari facebook Kongkow Bareng GUS DUR
Salah seorang ulama Nusantara, Syekh al-‘Alamah Kiai Ali Ma’shum al-Jokjawi, dalam kitabnya “Hujjah Ahlussunnah wal Jama’ah” menyatakah bahwa menghibahkan pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah kepada orang yang sudah meninggal dunia adalah persoalan khilafiyah yang diperdebatkan di kalangan ulama. Demikian juga apakah pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah itu sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia? Ini juga persoalan khlafiyah.
 
Namun Syekh Ali Ma’shum menjelaskan kepada kita bahwa pendapat ulama yang membolehkan hibah atau hadiah pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah kepada orang yang sudah meninggal dunia itu didasarkan atas dalil dalil yang kuat. Demikian juga pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah itu juga akan sampai kepada orang yang telah meninggal dunia.

Syekh Ali Ma’shum menukil penjelasan Ibnu Taimiyah, yang menyatakan bahwa “Sesungguhnya orang yang telah meninggal dunia mendapatkan manfaat dari bacaan al-Qur’an, sebagaimana manfaat yang diperolehnya dari ibadah maliyah (yang berkaitan dengan harta) seperti sedekah.

Penjelasan lain, Ibnu Qoyyum dalam kitab “Ar-Ruh” menyatakan bahwa hadiah yang paling utama diberikan kepada mayyit atau orang yang telah meninggal dunia adalah sedekah, bacaan istighfar dan doa, serta ibadah haji untuknya. Dinyatakan juga bahwa bacaan surat Al-Fatihah dan ayat-ayat Al-Qur’an yang dihadiahkan akan sampai pahalanya kepada orang yang sudah meninggal tersebut.
Membacakal Al-Qur’an kepada orang yang meninggal dunia adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Bahkan di dalam kitab Fathul Qadir yang menukil hadits riwayat Sahabat Ali karramallahu wajhah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ مَرَّ عَلَى الْمَقَابِرِ وَقَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً ، ثُمَّ وَهْبَ أَجْرَهُ لِلأَمْوَاتِ أُعْطِيَ مِنَ الأَجْرِ بِعَدَدِ الأَمْوَاتِ
Barangsiapa melewati pemakaman kemudian ia membaca surat al-ikhlas sebanyak sebelas kali yang pahalanya dihibahkan kepada semua orang yang sudah meninggal dunia di pemakaman itu, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak jumlah orang yang dmakamkan di pemakaman itu.

Demikianlah penjelasan Syekh Ali Ma’shum secara panjang lebar. Beliau juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW dari Abu Huroiroh berikut ini.

مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ ثُمَّ قَرَأَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَأَلْهَاكُمْ التَّكَاثُرُ ثُمَّ قَالَ إِنِّي جَعَلْت ثَوَابَ مَا قَرَأْت مِنْ كَلَامِك لِأَهْلِ الْمَقَابِرِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَانُوا شُفَعَاءَ لَهُ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
Barangsiapa memasuki komplek pemakaman kemudian ia membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-ikhlas, lalu surat at-takatsur, kemudian ia mengatakan bahwa saya memberikan pahala bacaan tersebut kepada para ahli kubur dari kalangan orang mukmin laki-laki dan perempuan, maka mereka semua para ahli kubur akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.

Wallahu A'lam

A. Khoirul Anam

NU Online
Shallallahu ala Muhammad
Sholawat yang dilanjutkan
Senantiasa atas Ahmad
Yang lentera kegelapan

Shallallhu ala Ahmad, Nurul Huda
Shallallhu ala Ahmad, al Musthofa

Ahmad itu jelmaan
Cinta Ilahi dan Nikmat
Cahanyanya dari Tuhan
Mari kita bersholawat

Sholawat dengan tiap nafas
Sejumlah tiap butir pasir
Moga-moga tak terbatas
Sholawat membuka tabir

Sholawat adalah cahaya
Dan jikalau dikirimkan
Jadi cahaya atas cahaya
Campurannya mengharukan

Sholawat adalah surya
Tapi tak pernah terbenam
Bagai matahari dunnya
Hilang dan menjadi sulam

Shallallahu ala Muhammad
Yang diutus demi cinta
Shallallahu ala Muhammad
Berkarya kita meminta
Karya: Syekh Fattah Al-Dawud

Inilah pantun sholawat paling cerdas yang pernah saya dengar. Betapa tidak, hanya dengan satu “gebrakan” dapat memuat beberapa keutamaan Sholawat. Tidak syak lagi bagi pengarang mendapat ilham yang cemerlang dari Allah saat menulisnya.
Anda wajib dan layak bersholawat karena hal-hal berikut ini;
  1. Sholawat itu sesuatu yang berkelanjutan yang Allah tetapkan sejak zaman azali
  2. Karena Nabi Muhammad SAW adalah Sang Terpuji
  3. Karena beliau Sang Penerang Kegelapan
  4. Karena beliau adalah Sang Cahaya Petunjuk
  5. Karena beliau adalah Sang Lelaki Pilihan
  6. Karena beliau adalah Penjelmaan Cinta Ilahi
  7. Karena beliau adalah Nikmat dari Allah untuk kita semua
  8. Karena beliau menyandang “Nur” dari Allah sejak zaman azali (Nur Muhammad)
  9. Karena beliau adalah Karena Sholawat dapat membuka hijab (tabir). “usahakanlah bersholawat disetiap nafas dan bersholawt sejumlah bilangan pasir
  10. Karena bila kita bersholawat maka kita seperti menyorotkan cahaya kecermin. Kemudian cahaya itu akan kembali kepada kita, bercampur dengan Nur Muhammad. Akan meleburkan diri kita dalam suatu keharuan tersendiri (“Leburlah dalam sosok beliau sebelum lebur dalam Dzat Allah”- Syeikh Abdul Jalil)
  11. Karena beliau adalah sumber cahaya yang tiada habisnya. Sholawat adalah matahari abadi.
  12. Sholawatlah pada beliau yang diutus sebagai Rahmat bagi alam semesta,
  13. Sholawatlah pada beliau bila kita ingin memperoleh keberkahan.

  • "Innallaha wa malaikatahu yusholluna 'alan nabi. Ya ayyuhalladziina amanu shollu 'alaihi wa salamu taslima" (Q.S Al-Ahzab (33) ayat 56)
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Oleh           : K.H. M. Musthofa Abdullah Bin Nuh (Pengasuh Pondok Pesantren Al Ghozaly Bogor)
[elfaqir17]-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2015-2020 akan dikukuhkan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (5/9) pagi. Acara akan dirangkai dengan sholawat dan istighosah untuk keselamatan bangsa.

“Insya Allah besok dilaksanakan pengukuhan kepengurusan PBNU masa khidmat 2015-2020 hasil Muktamar Ke-33 NU di Jombang,” kata Sekretaris Jenderal PBNU H A Helmy Faishal Zaini dalam rilisnya, Jumat (4/9).

Helmy menambahkan PBNU ke depan akan fokus di 3 bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Maka dari itu, pengukuhan PBNU mengangkat tema ‘Dengan Doa dan Sholawat Kita  Perkokoh Ukhuwah Wathoniyah Menuju Indonesia Makmur dan Sejahtera’.

“Kami mengajak umat Islam untuk mendoakan kedamaian dan keamanan Indonesia di tengah-tengah gejolak ekonomi dunia dan dalam negeri,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Helmy, pengukuhan PBNU besok dijadikan momentum untuk merangkul kaum muda perkotaan yang kurang mengetahui Nahdlatul Ulama. Mereka, Helmy, menambahkan harus dijadikan NU.

“Jadi sangat penting bagaimana kita membuat pola transformasi yang bisa masuk ke lapis anak muda. Mereka juga harus jadi NU, paling tidak punya kesadaran tentang NU.”

Acara pengukuhan PBNU besok akan dihadiri Wakil Presiden RI H. Jusuf Kalla dan menteri kabinet kerja. Rangkaian acara pengukuhan akan dimulai pukul 10.00 sampai 15.00 WIB. (Red Alhafiz K)
oleh : Gus Mus
 
Aku pergi Tahlil, kau bilang amalan jahil 
Aku baca Shalawat Burdah, kau bilang itu Bid’ah 
Lalu aku harus bagaimana…??? 

Aku Bertawassul dengan baik, kau bilang aku Musyrik 
Aku ikut Majelis Dzikir, kau bilang aku Kafir
Lalu aku harus bagaimana…??? 

Aku Shalat pakai Lafadz Niat, kau bilang aku Sesat 
Aku mengadakan Maulid, kau bilang tak ada Dalil yang Valid 
Lalu aku harus bagaimana…??? 

Aku Gemar Berziarah, kau bilang aku Alap-Alap Berkah 
Aku mengadakan Selamatan, kau bilang aku Pemuja Setan 
Lalu aku harus bagaimana…??? 

Aku pergi Yasinan, kau bilang itu tak Membawa Kebaikan 
Aku ikut Tasawuf Sufi, malah kau suruh aku Menjauhi 

Ya Sudahlah, aku ikut kalian 

Kan kupakai Celana Cingkrang, agar kau senang 
Kan kupanjangkan Jenggot, agar dikira berbobot 
Kan kuhitamkan Jidat, agar dikira Ahli Ijtihad 
Aku kan sering Menghujat, biar dikira Hebat 
Aku kan sering Mencela, biar dikira Mulia 
Ya Sudahlah Aku pasrah pada Tuhan Yang kusembah

Sumber : ID Line Islam Nusantara
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut